Pekanbaru,(CYBER24.CO.ID) – Sekretariat Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menggelar acara nonton bareng (nobar) film berjudul “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” di Pekanbaru sebagai bagian dari upaya kreatif dan strategis dalam mengampanyekan gerakan antikorupsi. Acara yang berlangsung meriah di Mall Ciputra Seraya XXI pada Senin, 22 September 2025, ini menjadi salah satu pendekatan baru untuk menanamkan kesadaran antikorupsi melalui media budaya.
Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” merupakan hasil kolaborasi Stranas PK dengan sutradara ternama Garin Nugroho. Karya ini telah mendapat pengakuan internasional, termasuk terpilih untuk tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR). Penayangan di Pekanbaru menjadi kota kelima setelah Balikpapan, Papua, dan Jakarta, menegaskan komitmen Stranas PK untuk menyebarkan pesan integritas ke berbagai daerah.
Acara ini dihadiri oleh beragam tokoh dan elemen masyarakat, termasuk perwakilan pejabat daerah dan pegiat antikorupsi. Plh Sekdaprov Riau, M. Job Kurniawan, mewakili Gubernur Riau, serta Wakil Bupati Kampar, Misharti, dan Wali Kota Dumai, Paisal, turut hadir bersama kepala OPD, LSM, akademisi, dan awak media. Aktor utama film ini, Della Dartyan, yang memerankan tokoh Puspa, juga hadir langsung, menambah semarak acara.
Koordinator Harian Stranas PK, Sari Anggraini, menjelaskan bahwa pemutaran film ini adalah bagian dari strategi kampanye yang memanfaatkan pendekatan budaya untuk menyentuh hati masyarakat. “Ini bukan film biasa. Film ini menyampaikan pesan kuat melalui narasi yang menggugah emosi,” ujar Sari. Ia menambahkan bahwa beberapa influencer bahkan menyebut film ini sebagai karya yang berani mengkritik bangsa sendiri.
Sari juga merinci bahwa Stranas PK, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2018, kini fokus pada 15 aksi prioritas yang mencakup perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi. “Pemutaran film ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya kami untuk menjangkau masyarakat dengan cara yang berbeda dan lebih efektif,” pungkasnya.
Sementara itu, Plh Sekdaprov Riau, M. Job Kurniawan, menyambut baik terobosan ini. “Ini adalah terobosan baru untuk menangkal korupsi, melalui sebuah film. Kami berharap ini bisa menjadi pencerahan bagi kita semua, terutama bagi OPD di Pemprov dan Pemkab yang hadir,” ucapnya. Ia berharap pendekatan ini dapat mendorong semangat antikorupsi agar terus tumbuh dan menyala di semua lapisan masyarakat, mulai dari pejabat hingga masyarakat umum.
Acara nonton bareng ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum penting untuk merefleksikan kembali pentingnya integritas. Dengan hadirnya “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” di Pekanbaru, Stranas PK membuktikan bahwa upaya pencegahan korupsi dapat dilakukan melalui cara yang inovatif dan menyentuh, jauh dari pendekatan formal semata. (Redaksi)