Kupang,[CYBER24.CO.ID] – Silaturahmi, sebuah tradisi luhur yang berasal dari bahasa Arab, memiliki makna mendalam sebagai upaya menghubungkan kembali tali persaudaraan yang terputus atau memperkuat hubungan yang telah terjalin. Lebih dari sekadar kunjungan, silaturahmi merupakan manifestasi kasih sayang, cinta, dan kepedulian antar sesama.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, silaturahmi memegang peranan krusial dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Tradisi ini menjadi jembatan penghubung antar perbedaan, baik suku, agama, maupun budaya.
Melalui silaturahmi, masyarakat Indonesia membangun jaringan sosial yang kuat, meningkatkan toleransi, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerukunan.
Tradisi Silaturahmi dalam Hari Raya Keagamaan:
Setiap hari raya keagamaan di Indonesia menjadi momentum bagi masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi. Tradisi mudik saat Hari Raya Idul Fitri, kunjungan antar keluarga saat Natal, Nyepi, dan Waisak, merupakan contoh nyata bagaimana silaturahmi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tradisi Hari Raya Idul Fitri (Islam)
Mudik: Tradisi mudik merupakan salah satu bentuk silaturahmi yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia.
Disaat mudik kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat beralam-salaman Setelah shalat Idul Fitri dan memohon maaf serta saling membagi rejeki sambil berkunjung ke rumah-rumah keluarga dan kerabat untuk memperkuat hubungan.
Tradisi Hari Raya Natal (Kristen):
Umat Kristtiani biasanya melakukan kunjungan ke rumah-rumah keluarga dan kerabat untuk memperkuat hubungan dan berbagi kebahagiaan melalui salam salaman, perminta maafkan dan menukarkan hadiah sebagai salah satu bentuk silaturahmi yang dilakukan oleh umat Kristiani di Indonesia.
Melakukan ibadah bersama sebagai bentuk silaturahmi dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.
Tradisi Hari Raya Nyepi (Hindu)
Umat Hindu biasanya melakukan kunjungan ke rumah-rumah keluarga dan kerabat untuk memperkuat hubungan.
Tradisi pertukaran hadiah merupakan salah satu bentuk silaturahmi yang dilakukan oleh umat Hindu di Indonesia.
Umat Hindu juga melakukan upacara bersama sebagai bentuk silaturahmi dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.
Tradisi Hari Raya Waisak (Buddha)
Umat Buddha biasanya melakukan kunjungan ke rumah-rumah keluarga dan kerabat untuk memperkuat hubungan melalui acara tradisi pertukaran hadiah yang merupakan salah
Upacara bersama Umat Buddha untuk saling mempererat perasaan kekeluargaan.
Silaturahmi memiliki peranan dan fungsi yang positif dan penting demi mempererat hubungan antara masyarakat pluralistik di Indonesia maka perlu dilakukan Pelestarian agar semangat dan roh Silaturahmi tidak kendor atau punah akibat derasnya pengaruh globalisasi.
Pendekatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tradisi dan semangat Silaturahmi,antara lain:
Saling mengunjungi antara sanak keluarga dan kerabat secara teratur.
Saling Mengirimkan hadiah atau kartu ucapan pada saat-saat tertentu, seperti hari raya atau ulang tahun.
Saling menghubungi sanak keluarga dan kerabat melalui telepon atau pesan secara teratur.
Saling meluangkan waktu untuk: bersama sanak keluarga dan kerabat, seperti makan bersama atau melakukan aktivitas bersama,
Saling membagikan pengalaman dan cerita dengan sanak keluarga dan kerabat dan saling meng-showkan kasih sayang dan perhatian kepada sanak keluarga dan kerabat.
Silaturahmipun dapat dilestarikan melalui:
Media sosial untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman dengan sanak keluarga dan kerabat.
Menggunakan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp atau Telegram untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga dan kerabat. Mengirimkan email atau surat untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga dan kerabat yang jauh.
Mengadakan acara keluarga seperti reuni atau pertemuan keluarga.
Mengikuti tradisi dan adat istiadat yang sudah ada untuk melestarikan silaturahmi.
Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya silaturahmi dan bagaimana cara melestarikannya.
Narasumber:
Halen Sarlin Taka, S.Pd, M.Hum
Editor: Yohanes Tafaib