BeritaNTT

Basarnas Simulasikan Evakuasi Darurat Erupsi Gunung Api Kepada Masyarakat Lembata

×

Basarnas Simulasikan Evakuasi Darurat Erupsi Gunung Api Kepada Masyarakat Lembata

Sebarkan artikel ini

Lembata.(CYBER24.CO.ID) – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Jumat ( 20/6/2025) menggandeng pemerintah Kabupaten Lembata NTT khususnya Pemerintah Desa Jontona Kecamatan Ile Ape dan berbagai Desa di Kecamatan Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur untuk melaksanakan simulasi evakuasi saat terjadi kedaruratan akibat erupsi gunung api.

“Mewakili Direktur Bina Potensi Basarnas Agus Haryono, S.S., M.B.A. kami menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan implementasi dari hasil pembelajaran Pencarian dan Pertolongan saat evakuasi korban kemarin serta beberapa ilmu dari BPBD dan PVMBG mengenai erupsi Gunung Api dan penanganannya yang diikuti oleh 100 peserta yang datang dari berbagai desa di Kecamatan Ile Ape (Lewotolok).” ungkap Djefri D.T. Mewo,S.Pd Kepala Pokja Pemberdayaaan Masyarakat Basarnas saat membacakan laporan panitia.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dasar, keterampilan, serta pemahaman tentang prosedur SAR sehingga masyarakat mampu berperan aktif dalam upaya pencarian dan pertolongan (SAR) secara cepat, tepat, dan terorganisir dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan saat situasi darurat terjadi, tak lupa kami sampaikan terima kasih banyak sebesar-besarnya kepada stakeholder yang berpartisipasi dalam lancarnya giat ini diantaranya BPBD Lembata, Pemerintah Desa Jontona, PVMBG lembata, serta seluruh peserta, giat ini tidak akan berjalan lancar tanpa partisipasi kita semua, ini juga menjadi bukti bahwa sinergi masyarakat lembata untuk belajar evakuasi kedaruratan sangatlah solid dan patut diapreasiasi.” terang Kepala Kantor SAR Maumere Fathur Rahman dalam membacakan sambutan Direktur Bina Potensi Basarnas.

Sementara itu turut hadir Perwakilan Bupati Kabupaten Lembata yang diwakili oleh Quintus Irenius Suciadi, SH, M.Si sebagai PLH Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata mengatakan bahwa “Simulasi evakuasi kedaruratan erupsi gunung Ile Ape (Lewotolok) sangat dibutuhkan bagi masyarakat di sekitar gunung api seperti Desa Jontona, masyarakat memiliki peran aktif dalam meningkatkan keselamatan dan mengurangi risiko akibat dampat kedaruratan erupsi gunung api, kami mewakili Bupati Lembata menyampaikan terima kasih kepada Basarnas dan stakeholder yang telah bersama-sama menyelenggarakan giat ini.” ungkap Beliau sebelum membuka simulasi.

Acara pembukaan diakhiri dengan pemberian plakat kepada PLH Sekda Lembata, Piagam Penghargaan kepada Camat Ile Ape, Pemberian Helm, tandu, alat bidai dan kaca mata safety kepada Kades Jontona, buku Sar Goes to school kepada Kepala Dinas dan Kepala SD Jontona yang diberikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Maumere Fathur Rahman selaku perwakilan Direktur Bina Potensi Basarnas.

Adapun Simulasi Erupsi ini ditandai dengan meletusnya Gunung Waho-waho dimana erupsi dan awan panas mengarah ke Desa Watuwatu dan Desa Lamadea merupakan Desa yang berada di lereng gunung berapi aktif “Wahowaho”. Masyarakatnya sudah sejak lama hidup berdampingan dengan gunung berapi tersebut.

Suara gemuruh terdengar hingga radius 10 kilometer, disertai lontaran material pijar setinggi 1000 meter dari puncak kawah. Awan panas mulai meluncur ke arah selatan dan tenggara dengan kecepatan tinggi, mengancam beberapa desa di lereng gunung.

PVMBG Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Wahowaho menjadi Awas(Level IV) dan dibutuhkan Evakuasi kedaruratan dari peserta untuk mengevakuasi para korban yang mengalami luka bakar, patah tulang di tangan dan kaki, perdarahan di kepala dan tangan, pingsan, serta henti nafas dan jantung dengan teknik medical first responder yang telah diajarkan oleh pelatih pada giat pemberdayaan masyarakat ini.

(Yuven Fernandez)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250