Maumere Sikka,( Cyber24.co.id) – Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Provinsi NTT mendukung Program Penguatan Sistem Kesehatan Yang Berkelanjutan di Kabupaten Sikka melalui Pertemuan Kemitraan Lintas Sektor dalam rangka Pembahasan Dokumen Perencanaan dan Anggaran terkait Integrasi AIDS, Tuberculosis, dan Malairia(ATM), dan Perencanaan Penganggaran ATM.
Kegiatan berlangsung di Meeting Room 2 Bapperida Kabupaten Sikka pada Rabu( 23/04 2025) dengan peserta berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Kabupaten Sikka sebagai perangkat daerah utama yang melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam bidang kesehatan, utusan perangkat daerah terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka, BPJS, Akademisi, dan BUMN.
Kepala Bapperida Kabupaten Sikka M. Movaldes Da Maga Bapa, ST, M.Eng dalam arahan pembuka menyampaikan terima kasih kepada ADINKES Provinsi NTT yang memfasilitasi kegiatan ini sebagai dukungan untuk mengeliminasi AIDS, Tuberculosis, dan Malairia (ATM) di Kabupaten Sikka.
“Banyak program untuk pencegahan ATM sudah dilakukan tapi pemkab Sikka tetap mengharapkan dukungan dan kolaborasi lintas sektor dari Adinkes, Dinkes provinsi, akademisi, dan BUMN untuk mengsukseskan program ini”, kata Kepala Bapperida yang biasa disapa Femy Bapa ini.
Lebih lanjut Femy Bapa menegaskan Pemkab Sikka siap mendukung upaya eliminasi ATM melalui percepatan capaian indikator untuk pencegahan ATM di Kabupaten Sikka.
Sementara Koordinator RSSH ADINKES PW NTT Dr. dr. Hyronimus A. Fernandez, M. Kes dalam laporan akhir RSSH ATM ADINKES 2024 mengatakan Program Penguatan Sistem Kesehatan Yang Berkelanjutan untuk mengatasi masalah ATM di Indonesia dan NTT secara khusus didukung oleh Global Fund.
“Global Fun bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan mitra lokal untuk membangun sistem kesehatan yang berketahanan dan berkelanjutan melalui program GF – RSSH (Global Fund- Resilient and Sustainable System for Health) yang bertujuan untuk memperkuat aspek-aspek utama sistem kesehatan dalam mewujudkan Indonesia Bebas AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) tahun 2030”, papar Hyronimus.
dr. Hyronimus pada kesempatan ini juga menegaskan bahwa ADINKES sebagai mitra pemerintah dalam tugasnya melakukan kajian terhadap seluruh kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan pengendalian ATM mulai dari RPJMD, Renja, RKPD, dan RTL.
Disamping itu menurut dr. Hyronimus tugas ADINKES juga memberikan advokasi terhadap pemerintah daerah untuk melaksanakan eliminasi ATM menuju Indonesia Bebas ATM tahun 2030.
Setelah mendengarkan arahan Kepala Bapperida, laporan RSSH ADINKES dan hasil diskusi, Pertemuan Kemitraan Lintas Sektor dalam rangka eliminasi ATM diakhiri dengan penandatanganan Pernyataan Kesepakatan Bersama oleh peserta rapat sebagai bentuk komitmen kemitraan dalam pencegahan dan penanggulangan ATM di Kabupaten Sikka.
8 poin kesepakatan bersama yang ditandatangani adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Peraturan Bupati Sikka Nomor 12 Tahun 2024 tentang Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Infeksi Human Immunodeficiency Virus, Tuberkulosis dan Malaria Tahun 2024 – 2030 tanggal 11 September 2024.
2. Merevisi Surat Keputusan Bupati Sikka Nomor 273/HK/2024 Tentang Tim Percepatan Penanggulangan Penyakit Menular Infeksi Human Immunodeficiency Virus, Tuberkulosis, dan Malaria Sebagai Program Prioritas Daerah.
3. Melanjutkan dukungan kegiatan-kegiatan bersumber Dana Desa, Dana Kelurahan, CSR dari BUMN/BUMD maupun sektor swasta/ Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya.
4. Memberikan dukungan program/kegiatan/subkegiatan setiap perangkat daerah selain Dinas Kesehatan yang berpengaruh secara sensitif atau tidak langsung yang berfokus/berkonvergensi pada upaya-upaya promotif dan preventif terhadap penyakit ATM (AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria), melalui asistensi dokumen perencanaan (Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah).
5. Melakukan kerjasama dalam satu Satuan Tugas yang diatur dan difasiitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sikka melalui pertemuan perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan monitoring/evaluasi cq oleh Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sikka.
6. Semua lembaga keagamaan mendukung optimalisasi pencegahan dan penanggulangan ATM dengan mewajibkan pelaksanaan screening kesehatan bagi pasangan calon pengantin.
7. Optimalisasi pencegahan dan penanganan ATM dengan memanfaatkan program check kesehatan gratis (CKG) dari pemerintah.
8. Optimalisasi pelaksanaan screening riwayat kesehatan berbasis aplikasi dengan melibatkan semua stakeholders.
YAF – Sikka