BeritaKesehatanNTT

Darurat Kesehatan di TTU: Kasus HIV/AIDS Meningkat dan Ancaman Rabies Mengkhawatirkan

×

Darurat Kesehatan di TTU: Kasus HIV/AIDS Meningkat dan Ancaman Rabies Mengkhawatirkan

Sebarkan artikel ini

Kupang,(CYBER24.CO.ID) – Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, kini menghadapi ancaman serius dari peningkatan kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) dan gigitan hewan penular rabies. Hal ini diungkapkan oleh Robertus Tjeunfin, Kepala Dinas Kesehatan TTU, kepada Media CYBER24, Sabtu 29 April 2025.

Tingginya angka penularan HIV/AIDS di TTU disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penyakit tersebut, cara pencegahannya, serta adanya perilaku seks berisiko. Kepala Dinas Kesehatan TTU menyampaikan keprihatinannya atas tren peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun.

Baca Juga:  Komnas PA Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Pencabulan yang Dilakukan Eks Kapolres Ngada

Data mencatat, pada tahun 2024, terdapat 217 kasus HIV/AIDS di TTU, dengan 10 pasien di antaranya meninggal dunia. Dari total kasus tersebut, 35 merupakan kasus baru yang terdeteksi, terdiri dari 21 laki-laki dan 14 perempuan. Kasus-kasus ini teridentifikasi melalui diagnosis klinis dan hasil tes laboratorium positif HIV/AIDS pada pasien yang datang untuk berobat.

Selain ancaman HIV/AIDS, Kabupaten TTU juga mengalami peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang mencapai 446 kasus pada tahun 2025, dengan 4 orang dilaporkan meninggal dunia akibat rabies.

Baca Juga:  Serobot Lahan Tanpa Surat, 12 Orang Anak Cucu Cicit Suku Sakai Duri XIII Polisikan Tiga Penggarap

Menyikapi situasi darurat kesehatan ini, Kepala Dinas Kesehatan TTU menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dan rabies.

Beliau juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika terinfeksi HIV/AIDS, mengetahui anggota keluarga atau tetangga yang mengidap HIV/AIDS, atau mengalami gigitan hewan penular rabies. Langkah cepat ini diharapkan dapat memungkinkan pemerintah memberikan pertolongan yang dibutuhkan.

(Yohanes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250